Minggu, 07 Juli 2013

PERISA /FLAVOUR YANG PERLU DIWASPADAI

Tampilan makanan kemasan lebih menarik dan rasanya kok beda ya dengan buatan dapur sendiri? Ya iyalah, pada industri makanan kita mengenal istilah perisa / flavour untuk memberi kesan aroma tertentu seperti yang dikehendaki. 

Flavour ada dua jenis:
1. Flavour alami
2. Flavour sintetis ( buatan/ artificial)

 Flavour sintetis secara umum cenderung lebih aman karena dibuat di laboratorium dari berbagai senyawa kimia. Namun demikian ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

a. flavour produk haram. Menurut kaidah fiqh "al washiilatu ilal haromi muharramatun" ( segala pengimitasian produk halal dengan produk haram, statusnya juga haram). Maka flavour sintetis yang menggunakan aroma tertentu yang dimiripkan dengan barang haram ( misalnya daging babi atau khamr), tidak diijinkan.contohnya: flavour bacon,pork, white wine,atau red wine dll.

b. Bahan Dasar Flavour
Bahan dasar flavour alami bisa diperoleh dari tumbuhan maupun hewan. Apabila diekstrak dari hewan, ( rasa ayam bawang, sapi dll) atau berbahan dasar asam amino hewan,  maka harus dipastikan hewannya halal dan disembelih secara syar'i.
Aroma daging juga bisa dimunculkan dari proses ekstraksi jamur ( yeast) tertentu. Dalam proses produksinya,jamur dibiakkan melalui proses mikrobial.Oleh sebab itu yang perlu diperhatikan adalah apakah yeast tadi dikembangbiakkan pada media yang halal atau yang haram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar