Minggu, 09 Juni 2013

TITIK KRITIS PENYEDAP MASAKAN

Penyedap rasa banyak dipakai para ibu rumah tangga maupun produsen kuliner sebagai bahan penolong pada makanan. Bahkan saat ini bumbu masak instant telah tersedia di pasaran. Bentuknya beraneka ragam, misalnya Monosodium Glutamat atau Mononatrium Glutamat (MSG),vetsin, kaldu, yeast extract dan lain lain.
MSG merupakan salah satu bumbu instant yang paling favorit  dipakai. Bahan ini diproduksi dalam skala industri secara mikrobial dengan media pertumbuhan ( perkembangbiakan) bakteri yang beraneka macam.
Salah satu media fermentasi yang cukup dikenal dan meresahkan masyarakat di Indonesia adalah daging dead flesh ( daging) babi .Disinilah titik kritis kehalalan penyedap rasa.
Disamping aspek kehalalannya yang perlu diperhatikan, ada pula aspek thoyyib yang juga perlu dikritisi. MSG merupakan bahan yang apabila dikonsumsi secara berlebihan akan mengganggu keseimbangan antara penurunan dan peningkatan transmisi signal dalam otak ( anonimous 2006). selain itu MSG juga menyebabkan Chinese Restaurant syndrome. tahun 1968, dr Ho Man kwok menemukan penyakit pada pasiennya dengan gejala leher dan dada panas, sesak napas, disertai pusing pusing.Ternyata pasien tersebut mengalami kondisi seperti ini setelah menyantap masakan di restoran Cina yang banyak menggunakan MSG. MSG juga bisa memicu kanker dan alergi.
Nah, Kita perlu waspada dalam penggunaan bumbu masak ini. Keharaman kecil bisa menyebabkan rusaknya amalan ibadah kita, dan tidak thoyyibnya menyebabkan kesengsaraan jasmani. Mari kita renungkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar